Semua pemilik bisnis klinik gigi pasti mempunyai cita-cita yang akan dicapai oleh klinik giginya dalam rentang waktu tertentu, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan seterusnya. Dalam perjalananannya progres pencapaian tujuan ini harus sering di periksa kinerjanya, apakah sesuai dengan rencana, atau malahan sudah jauh dibelakang rencana.

 

Gol yang akan dicapai oleh klinik gigi

Cita-cita pemilik klinik gigi terhadap kliniknya dalam rentang waktu tertentu, atau bisa disebut gol yang akan dicapai, ini disusun pada saat sebuah klinik gigi akan mulai beroperasi, atau pada klinik gigi yang sudah berjalan, biasanya disusun pada akhir tahun untuk menetapkan gol setahun kedepan. Gol ini dijabarkan dalam bentuk dokumen rencana bisnis klinik gigi atau biasa disebut sebagai business plan. Dalam business plan, gol dijabarkan beserta strategi serta langkah-langkah guna mencapainya. Lalu langkah-langkah ini dijabarkan kembali kedalam action plan yang berupa rangkaian rencana eksekusi masing-masing langkah guna mencapai gol.

 

Artikel terkait : Business Plan Klinik Gigi

 

Menentukan gol yang dapat diukur

Gol atau tujuan yang akan dicapai harus merupakan sebuah hal yang spesifik dan terukur. Misalkan gol sebuah klinik tidak bisa dibuat : “Meningkatkan taraf kesehatan gigi masyarakat”. Ini merupakan contoh sebuah gol yang tidak spesifik dan tidak dapat diukur. Tetapi apabila dibuat seperti ini “Meningkatkan taraf kesehatan gigi murid SD di Kecamatan Pasarminggu, dari 50% menjadi 75% di akhir tahun 2020”. Untuk gol yang kedua, ini bisa terlihat bahwa gol yang ditetapkan sudah cukup spesifik dan bisa diukur tingkat keberhasilannya, karena parameter pengukurnya jelas.

 

 

Jadi demikianlah cara kita menentukan gol yang akan dicapai oleh sebuah klinik gigi. Sebagai sebuah bisnis, sangat mudah menentukan gol sebuah klinik gigi apabila dikaitkan dengan pendapatan yang akan dicapai. Misalkan gol di tahun 2020 adalah : “Mendapatkan laba bersih sebesar 200 jt rupiah pada akhir tahun 2020”. Dengan gol seperti ini, siapapun yang membaca bisnis plan klinik gigi ini akan mengerti bahwa klinik gigi tersebut adalah mendapatkan laba bersih sebesar 200 jt pada akhir tahun 2020.

 

Artikel terkait : Action Plan pada Klinik Gigi

 

Target bulanan dan mingguan

Sebuah target tahunan harus dijabarkan lagi ke dalam target bulanan dan mingguan. Target tahunan yang 200 jt, dijabarkan ke dalam target bulanan menjadi 16,67 jt rupiah pendapatan bersih per bulan. Dan dalam mingguan menjadi 4,167 jt rupiah pendapatan bersih per minggu. Dengan membagi target tahunan menjadi target bulanan sampai dengan target mingguan, maka bisa terlihat bahwa target untuk mendapatkan laba bersih sebesar 200 jt per tahun, itu bukanlah hal yang susah dicapai. Tinggal nanti kedisiplinan pemilik atau pengelola klinik untuk menjalankan manajemen keuangan klinik gigi dengan baik.

 

 

Artikel terkait : Mengelola Keuangan Klinik Gigi

 

Rencana penjualan layanan

Setelah mengetahui target mingguan dan bulanan, maka kita harus jabarkan gol itu kedalam terget komposisi penjualan layanan kepada pasien. Dengan terget pendapatan bersih sebesar 4,167 jt rupiah per minggu, maka pengelola klinik gigi akan menetapkan target komposisi layanan yang akan diberikan kepada pasien dalam satu minggu. Komposisi ini berupa jenis layanan dan juga jumlahnya. Pendapatan bersih artinya pendapatan yang sudah dikurangi semua biaya tetap maupun tidak tetap dari klinik gigi tersebut.

 

Artikel terkait : Menentukan Pasien Ideal pada Klinik Gigi

 

Meeting mingguan sebagai instrument pengukuran kinerja klinik gigi

Untuk mengukur kinerja sebuah klinik gigi, setiap minggu nya harus diadakan sebuah meeting mingguan yang dihadiri oleh pemilik/pengelola beserta staf operasionalnya. Dalam meeting mingguan ini akan diukur keberhasilan pencapaian klinik gigi dalam satu minggu yang lalu. Misalkan untuk mendapatkan pendapatan bersih 4,167 jt rupiah per minggu, sebuah klinik gigi merencanakan 10 pasien cabut gigi, 10 pasien tambal gigi, 5 pasien pembersihan karang gigi, 1 pasien behel gigi. Maka dalam setiap minggu, peserta rapat akan berkonsentrasi kepada pencapaian penjualan layanan tersebut, walaupun diluar itu masih ada layanan yang lain juga, namun itu akan dianggap sebagai pendapatan tambahan yang akan langsung menambah pendapatan bersih diluar target. Apabila misalkan terdapat kekurangan pasien dari layanan yang direncanakan, maka hal ini akan menjadi pembahasan dalam meeting mingguan. Sehingga dalam minggu berikutnya kekurangan itu bisa teratasi.

 

Artikel terkait : Membuat Klinik Gigi Berbeda dengan Kompetitor

 

Seorang pengelola klinik gigi yang menjaga agar target tahunannya tercapai, dia akan sangat concern pada pengukuran kinerja mingguannnya. Sehingga apabila ada target yang tidak dicapai dalam minggu tertentu, maka target itu akan diakumulasi kedalam terget minggu selanjutnya. Dengan pengawasan yang ketat seperti ini, maka target tahunan akan bisa dicapai.

Comments powered by CComment