Sebelum memutuskan untuk terjun menjadi pemilik bisnis, sebaiknya dokter gigi mempelajari lebih dahulu bentuk-bentuk bisnis dokter gigi. Dengan mengetahui bentuk-bentuk bisnis dokter gigi ini, maka rencana pendirian bisnis menjadi lebih terarah, karena masing-masing bentuk bisnis mempunyai persiapan keuangan, persyaratan administrasi dan strategi bisnis yang berbeda.

Praktek Pribadi Dokter Gigi

Praktek pribadi dokter gigi atau praktek dokter gigi merupakan bentuk bisnis paling kecil dan simple yang dapat dibuat oleh dokter gigi secara pribadi. Dikatakan secara pribadi, karena dalam aturan pajak, dokter gigi yang membuka praktek dokter gigi pribadinya belum terkena peraturan pajak badan usaha. Penghasilan dokter gigi yang berasal dari praktek pribadinya adalah pajak dari penghasilan pribadi. Praktek gigi ini simple dalam segi operasional, karena dengan hanya dioperasikan oleh seorang dokter gigi dan seorang asisten, maka praktek gigi tersebut bisa beroperasi.

 

Artikel terkait : Business Basics for Dentists

 

Untuk mendirikan sebuah praktek dokter gigi, diperlukan ijin praktek yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat (pemerintah kota atau pemerintah kabupaten). Persyaratannya bisa berbeda antara satu pemda dan pemda lainnya. Tapi secara nasional, syaratnya adalah : memiiki STR yang masih berlaku, memiliki ijin untuk mendirikan praktek dari atasan (apabila dokter gigi tersebut bekerja sebagai PNS atau TNI/POLRI), mendapatkan persetujuan dari tetangga (kiri, kanan, depan dan belakang), bukti kepemilikan tanah dimana lokasi tempat praktek akan didirikan, rekomendasi dari organisasi profesi sesuai wilayah tempat praktek. Dalam sebuah praktek pribadi dokter gigi bisa saja terdiri dari beberapa dokter gigi yang praktek dalam lokasi yang sama, namun harus memiliki ijinnya sendiri-sendiri.

 

Artikel terkait : Membangun Bisnis Praktek Dokter Gigi (2) : Full-time or part-time

 

Praktek dokter gigi mempunyai keterbatasan-keterbatasan, yaitu keterbatasan banyaknya pasien yang ditangani, karena hanya satu orang dokter gigi yang menanganinya. Secara kemampuan fisik dokter gigi, mungkin dalam satu hari maksimal pasien yang ditangani oleh dokter gigi antara 10 sampai dengan 15 pasien per hari. Artinya pendapatan praktek dokter gigi juga mempunyai keterbatasan berkaitan dengan jumlah pasien yang bisa ditangani.

 

Artikel terkait : Siapkah kita memiliki bisnis klinik gigi sendiri?

 

Apabila jumlah pasien sebuah praktek gigi sudah mulai ramai dan tidak bisa ditangani oleh seorang dokter gigi, maka bisa dilakukan penambahan dokter gigi lain di lokasi yang sama dengan ijin terpisah. Manajemennya juga masih simple, masing-masing dokter gigi beserta asisten masing-masing bisa merupakan tim yang terpisah, urusan keuangannya juga bisa dibuat terpisah, jadi seperti dua praktek berbeda namun praktek di lokasi yang sama karena memang potensi pasiennya yang banyak.

 

Training terkait : Business Basics for Dentist

 

Klinik Gigi Pratama

Klinik gigi adalah langkah pengembangan dari bisnis praktek gigi. Klinik gigi pratama adalah klinik gigi yang pelayanannya tidak memerlukan dokter gigi spesialis dalam layanannya kepada pasien. Jadi penanggung jawab untuk sebuah klinik gigi pratama bisa dijabat oleh seorang dokter gigi umum. Klinik gigi dapat diajukan oleh perseorangan (milik sendiri) ataupun juga bisa diajukan oleh badan hukum (dengan modal dari beberapa orang).

 

 

 

Training terkait : Dental Clinic Business Startup

 

Untuk mendirikan sebuah klinik gigi persyaratannya sama seperti dengan mendirikan praktek dokter gigi, yaitu dikeluarkan oleh pemda setempat. Ada beberapa persyaratan tambahannya yaitu, apabila klinik gigi itu berbadan hukum, maka juga harus melampirkan dokumen badan hukumnya. Badan hukumnya bisa berupa yayasan, PT dan CV. Selain itu pengajuan pendirian klinik juga melampirkan proposal teknis pendirian klinik yang berisi : struktur organisasi klinik, daftar tenaga kerja ( tenaga kesehatan dan non-kesehatan), denah lokasi dengan situasi sekitarnya, denah ruang klinik, data kelengkapan bangunan atau ruangan, daftar kelengkapan alat medis dan non medis, daftar obat yang tersedia dan daftar tarif dan jenis pelayanan yang dilengkapi dengan nama penanggung jawab pelayanan.

 

Artikel terkait : Bentuk-Bentuk Badan Usaha

 

Dengan status klinik gigi, maka keterbatasan jumlah pasien yang dapat ditangani seperti yang dialami oleh praktek dokter gigi, tidak terjadi pada klinik gigi. Karena pada klinik gigi sudah bisa beroperasi dengan beberapa dokter gigi, sehingga bisa melayani pasien lebih banyak. Dengan besarnya organisasi, maka timbul sebuah biaya operasional bulanan yang cukup besar yang harus dikeluarkan oleh pengelola klinik gigi, sehingga operasional sebuah klinik gigi harus benar-benar ditangani secara profesional. Apabila pada sebuah praktek gigi sepi, maka biaya yang akan ditanggung oleh pemilik praktek hanya gaji asisten saja serta biaya listrik yang tidak besar. Namun apabila sebuah klinik gigi sepi pasien, maka biaya operasional yang ditanggung oleh pemilik klinik gigi cukup besar, karena karyawannya sudah banyak, sehingga biaya yang ditanggung oleh pemilik klinik gigi juga cukup besar.

 

Artikel terkait : Bangun Klinik Gigi Baru atau Beli yang Sudah Ada

 

Untuk itu pengelolaan klinik gigi harus sudah dilakukan seperti menjalankan sebuah perusahaan. Manajemen nya juga harus teratur, ada fungsi marketing yang tugasnya mendatangkan pasien sebanyak-banyaknya ke klinik. Ada fungsi pelayanan yang tugasnya “menyambut” pasien-pasien baru yang sudah didapatkan oleh bagian marketing dengan proses pendaftaran yang responsif, tidak berbelit-belit dan membuat pasien nyaman. Karena apabila pasien-pasien baru yang didapatkan dari kegiatan marketing tidak “disambut” dengan layak, maka bisa saja pasien-pasien baru ini beralih ke klinik lain yang dapat “menyambut” mereka dengan layak.

 

Artikel terkait : Business Plan Klinik Gigi

 

Klinik Gigi Utama

Klinik gigi utama sebenarnya sama dengan klinik gigi umum (pratama), hanya pada klinik gigi utama secara hukum dapat memberikan layanan-layanan yang hanya dapat diberikan oleh dokter gigi spesialis. Walaupun pada kenyataannya di beberapa daerah batasan ini tidak jelas, dimana klinik gigi umum bisa memberikan layanan yang harusnya diberikan oleh dokter gigi spesialis kepada pasien, namun dilakukan oleh dokter gigi umum namun yang mempunyai skill yang cukup.

 

Artikel terkait : Menyiapkan Anggaran untuk Startup Klinik Gigi

 

Pada klinik gigi utama, penanggung jawabnya adalah seorang dokter gigi spesialis. Klinik gigi spesialis ini bisa memperkuat strategi pemasarannya dengan statusnya sebagai klinik gigi spesialis, karena kelebihan klinik gigi spesialis dari klinik gigi pratama adalah kemampuan klinik gigi spesialis untuk memberikan layanan-layanan spesialis yang tidak dapat diberikan oleh klinik gigi umum. Seperti klinik gigi spesialis bedah mulut, akan lebih mudah melakukan marketing kepada pasien-pasien yang membutuhkan layanan bedah mulut daripada klinik gigi umum (pratama).

 

Artikel terkait : Pendekatan Market Research pada Klinik Gigi

 

Ada juga sebuah cara untuk dokter-dokter gigi spesialis yang ingin terjun ke bisnis klinik gigi. Untuk tahap awal apabila modal yang tersedia belum besar, maka dokter spesialis ini bisa membuka praktek dokter gigi. Dengan spesialisasi yang dia miliki maka ini menjadi diferensiasi praktek giginya dengan praktek dokter gigi umum. Dia bisa memberikan pelayanan yang hanya bisa diberikan di klinik gigi spesialis, dengan kualitas yang sama, dengan peralatan yang (mungkin) sama, namun dengan tarif lebih murah daripada tarif yang dikenakan pada klinik gigi spesialis (utama).

Comments powered by CComment