Ketika memutuskan akan membuka bisnis praktek gigi, timbul sebuah masalah yang membutuhkan kebulatan tekad baik dari pribadi maupun keluarga. Masalah ini adalah memilih apakah akan bekerja full-time di praktek giginya sendiri, atau bekerja part-time dengan tetap bekerja di rumah sakit/klinik gigi milik orang lain, kemudian berbagi waktu dengan praktek di tempatnya sendiri. Keputusan tersebut harus dipikirkan masak-masak dengan mempertimbangkan banyak aspek.

Aspek permodalan

Aspek permodalan menyangkut total biaya yang diperlukan membangun sebuah praktek gigi, sampai dengan biaya operasional. Permodalan juga mencakup jumlah penghasilan yang diperlukan untuk keperluan pribadi/keluarga dokter gigi yang akan membangun bisnis praktek gigi. Secara rinci, aspek permodalan mencakup hal sebagai berikut :

  • Sewa tempat selama 2 tahun
  • Biaya renovasi interior dan eksterior
  • Biaya pengurusan ijin
  • Biaya pembelian peralatan praktek full-set (termasuk dental unit)
  • Biaya pembelian dental supply untuk sebagai starter, karena belanja berikutnya sudah dapat dicover oleh tarif
  • Gaji asisten dokter gigi selama 1 tahun
  • Gaji dokter gigi sesuai dengan tempat kerja lama selama 1 tahun

 

Artikel terkait : Membangun Bisnis Praktek Dokter Gigi (1) : Persiapan Mental

 

Dengan asumsi biaya modal seperti diatas, maka secara psikologi dokter gigi yang membangun bisnis praktek giginya secara full-time akan lebih tenang menjalankan bisnisnya, karena penghasilan dia di rumah sakit/klinik gigi sebelumnya sudah dicover di dalam modal. Jadi dari segi penghasilan, kehidupan dokter gigi selama setahun kedepan tidak terjadi goncangan, karene selama setahun tetap mempunyai penghasilan seperti saat dia bekerja di rumah sakit/klinik gigi orang lain.

 

 

Bagi dokter gigi yang akan bekerja full-time di praktek giginya, maka dia harus mempunyai tabungan sebesar total biaya modal dengan rincian seperti di atas. Hal ini membuat dia akan lebih fokus berpikir bagaimana cara memajukan bisnis praktek giginya.

Bagi dokter gigi yang akan bekerja part-time di praktek giginya, dia bisa membangun praktek giginya dengan modal lebih sedikit daripada bekerja full-time, karena dia masih menerima penghasilan/gaji dari tempatnya bekerja.

 

Artikel terkaitBusiness Basics for Dentists

 

Aspek waktu

Secara legal, praktek gigi hanya dilakukan oleh satu orang dokter gigi dimana biasanya sebagai operatornya adalah dokter gigi yang memiliki bisnis praktek gigi itu sendiri. Karena kalau lebih dari satu dokter gigi, maka sudah harus memiliki ijin sebagai klinik gigi. Untuk dokter gigi yang akan bekerja pada praktek giginya secara full-time, maka dia bisa membagi jam prakteknya menjadi 2 sesi, yaitu sesi pagi dan sesi sore, supaya ada waktu istirahat diantara sesi. Untuk dokter gigi yang bekerja secara part-time pada praktek giginya, tentunya mempunyai waktu yang lebih sedikit, karena dia juga praktek di rumah sakit atau klinik gigi lain.

 

Artikel terkait : Bentuk-Bentuk Badan Usaha

 

Banyaknya waktu praktek di praktek gigi sendiri ini, tentunya akan berpengaruh kepada jumlah pasien yang bisa dilayani oleh dokter gigi tersebut. Dan jumlah pasien yang dapat dilayani tentu akan juga berpengaruh kepada penghasilan dokter pemilik bisnis praktek gigi tersebut, baik penghasilan dia sebagai operator di klinik giginya, maupun penghasilan dia sebagai pemilik bisnis klinik gigi tersebut. Berkaitan dengan aspek waktu, dokter yang berpraktek secara full-time akan berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada dokter yang berpraktek part-time di bisnis praktek giginya sendiri. Hal ini dikarenakan dokter yang praktek full-time dia bekerja 2 sesi, sedangkan dokter yang part-time dia hanya bekerja satu sesi.

 

 

Artikel terkait : Siapkah kita memiliki bisnis klinik gigi sendiri?

 

Aspek pengembalian investasi

Investasi adalah sebuah nilai uang yang digunakan untuk modal membangun praktek gigi. Dan sesuai dengan kaidah bisnis, bahwa investasi itu harus dikembalikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Jadi semua biaya yang dikeluarkan untuk urusan pembangunan praktek gigi, baik di awal maupun pada saat operasional, dihitung sebagai modal, dan modal harus dikembalikan.

 

Artikel terkait : Mengelola Keuangan Klinik Gigi

 

Waktu pengembalian modal (break even point), itu direncanakan pada awal pembuatan praktek gigi, sehingga bisa diperkirakan waktu seluruh modal dapat dikembalikan. Dan seperti halnya penghasilan dokter gigi pemilik bisnis praktek gigi tersebut, baik sebagai pemilik dan sebagai operator, dengan pengaturan keuangan yang baik, maka pengembalian investasi ini bisa dilakukan (dicicil) per bulan, per minggu, bahkan per hari! Hal ini dimungkinkan apabila tarif yang digunakan telah dihitung secara benar. Dalam perhitungan tarif yang benar, pengembalian investasi masuk di dalam unit cost di setiap layanan.

 

Artikel terkait : Menentukan tarif klinik gigi

 

Jadi dengan manajemen keuangan klinik yang benar, maka ada 3 buah sumber pendapatan yang akan diterima oleh dokter gigi pemilik bisnis praktek gigi tersebut dalam setiap bulannya, yaitu :

  • Penghasilan sebagai operator
  • Penghasilan sebagai pemilik bisnis praktek gigi
  • Pengembalian investasi

Dokter gigi yang praktek secara full-time akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada dokter gigi yang praktek secara part-time di praktek giginya sendiri. Karena itu maka masa pengembalian investasi dokter gigi yang full-time akan lebih cepat dibandingkan dengan dokter gigi yang part-time. Namun dokter gigi yang part-time dia punya pendapatan lain dari parkteknya di rumah sakit atau klinik lain. Untuk itu perlu dikaji lagi dengan membandingkan penghasilan dokter gigi part-time di tempat lain dengan penghasilannya apabila dia melakukan praktek di sesi pertama (pagi sampai siang) di praktek giginya.

Comments powered by CComment