Banyak klinik gigi yang dibangun seadanya dan kelihatan biasa-biasa saja, padahal impian pemilik klinik adalah membuat sebuah klinik yang nyaman dengan segmen pasien tertentu. Hal ini bisa terjadi karena gagalnya pemilik klinik gigi mengantisipasi anggaran yang diperlukan untuk membuat sebuah klinik gigi impiannya. Kejadian seperti ini bisa dihindari apabila kita membuat perencanaan pendirian klinik gigi baru (startup) dengan benar.

Hal pertama yang harus dilakukan saat membuat startup klinik gigi baru adalah membuat profil bisnis, yaitu cita-cita pemilik klinik gigi akan seperti apa klinik giginya akan dibuat. Kemudian pemilik juga menetapkan anggaran yang disediakan untuk membuat klinik gigi tersebut. Keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Apabila profil bisnis yang direncanakan tidak sesuai dengan budget yang ditetapkan, ada dua pilihan yang bisa dilakukan oleh pemilik klinik; (1) merubah profil bisnisnya sehingga sesuai dengan budget, atau (2) menyesuaikan budgetnya sehingga cukup untuk mewujudkan sebuah klinik gigi sesuai dengan profil bisnis yang direncanakan.

Secara garis besar, komponen anggaran untuk startup klinik gigi adalah ; (1) biaya tempat dan renovasi, (2) biaya penyediaan alat dan bahan, dan (3) Biaya operasional.

 

Artikel terkait : Business Plan Klinik Gigi

 

Biaya tempat dan renovasi

Biaya tempat dan renovasi merupakan biaya-biaya utama yang menjadi perhatian ketika akan membuat sebuah klinik gigi. Biaya tempat dapat berupa biaya sewa atau bisa juga biaya cicilan, apabila tempatnya dibeli. Biaya renovasi sangat tergantung dari konsep klinik gigi yang akan dibuat. Renovasi dilakukan baik pada bagian eksterior maupun interior.

Sebuah klinik gigi yang dibuat di dalam mall membutuhkan renovasi eksterior yang lebih sedikit dibandingkan dengan klinik yang dibuat di ruko. Sebuah klinik gigi yang berlokasi di bangunan tersendiri, membutuhkan renovasi eksterior lebih banyak lagi. Sebuah klinik gigi yang dibuat pada mall dan ruko, membutuhkan renovasi interior yang lebih banyak dibandingkan dengan klinik gigi yang berada pada bangunan sendiri.

Semua biaya-biaya ini diperhitungkan dengan detil, sehingga menjadi komponen yang menentukan dalam menghitung total biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah klinik gigi baru.

 

 

Biaya penyediaan alat dan bahan

Beberapa klinik gigi yang memiliki tempat yang cukup bagus, seringkali memiliki peralatan dan bahan yang tidak sesuai dengan penampilan interior dan eksteriornya. Hal ini disebabkan karena ketidak cermatan menghitung total biaya yang dibutuhkan pada renovasi interior dan eksterior, sehingga apabila terjadi pembengkakan pada biaya-biaya renovasi interior dan eksterior, maka anggaran yang ada diprioritaskan untuk membiayai kegiatan renovasi interior dan eksterior lebih dahulu. Akibatnya biaya untuk membeli peralatan dan bahan, hanya tertinggal “sisa” nya saja. Dan dana “sisa” inilah yang dipakai untuk membeli peralatan dan bahan secukupnya, sehingga tidak heran apabila ada klinik gigi dengan tampilan eksterior dan interior yang memukau, ketika masuk ke ruang praktek, ditemukan peralatan yang biasa saja.

 

Artikel terkait : Dental Clinic Business Startup : Business Profiling

 

Biaya operasional (overhead)

Biaya operasional (overhead) seringkali bukan merupakan pos biaya yang diperhitungkan oleh para pemilik klinik gigi baru. Pemilik klinik gigi baru, umumnya masih belum menerapkan pengelolaan keuangan gigi dengan benar, sehingga masih beranggapan bahwa semua penghasilan klinik gigi akan masuk ke dalam rekening pribadinya, sehingga apabila ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh klinik gigi, ini pun akan langsung dibiayai dari rekening pribadinya. Hal ini akan sangat merepotkan apabila keadaan keuangan pemilik klinik gigi sedang tidak bagus, maka operasional klinik gigi akan bisa terganggu karena tidak ada pos khusus untuk biaya overhead.

 

Training terkait : Menghitung Tarif Klinik Gigi

 

Biaya overhead sendiri adalah biaya tetap dan rutin yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional klinik gigi. Biaya overhead ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya listrik, biaya air, biaya keamanan dan biaya lain yang sifatnya tetap dan rutin.

Kegagalan mengantisipasi adanya biaya overhead ini membuat klinik gigi tidak berjalan secara semestinya pada awal pembukaannya. Misalkan sebuah klinik gigi yang baru dibuka dengan kapasitas 4 dental unit, dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman, meje reception yang representative, lahan parkir yang mencukupi, ternyata dalam bulan pertama pembukaannya hanya dihuni oleh seorang dokter gigi dan satu orang perawat dalam setiap shiftnya. Serta seorang office boy merangkap reception. Hal ini terjadi karena pemilik tidak mengantisipasi bahwa ada biaya-biaya yang harus disediakan lebih dahulu sampai kemudian pemasukan klinik gigi tersebut dapat membiayai biaya operasionalnya sendiri.

 

 

Training terkait : Dental Clinic Business Plan Workshop

 

Lamanya penyediaan anggaran

Sebuah startup yang baik, selayakanya menyediakan anggaran operasionalnya selama 1 tahun dan anggaran sewa tempat selama 2 tahun. Hal ini untuk mengantisipasi bahwa dalam satu tahun pertama, pemasukan klinik gigi tersebut belum bisa membiayai operasionalnya sendiri. Jadi untuk menjaga operasional tetap berjalan normal, maka biaya operasionalnya masih harus ditanggung pemilik klinik gigi.

Begitu juga untuk biaya sewa tempat atau cicilan bulanan apabila klinik gigi tersebut membeli tempat dengan cara cicilan. Diasumsikan bahwa dalan satu tahun pertama operasionalnya, pemasukan klinik gigi belum mampu untuk membayar cicilan bulanan atau biaya sewa tahun kedua, maka biaya ini pun harus masuk dalam perhitungan startup klinik gigi baru.

 

Artikel terkait : Pengelolaan Keuangan Klinik Gigi

Comments powered by CComment