Bagi dokter gigi yang mempunyai kecenderungan untuk terjun ke dunia bisnis, membuat praktek dokter gigi adalah langkah pertama untuk memasuki dunia bisnis pelayanan gigi. Langkah pertama ini dimulai dengan bekerja partime di praktek gigi nya pada sore hari, setelah pagi hari sampai siang hari bekerja di Puskesmas, atau rumah sakit, atau juga di klinik gigi orang lain. Kemudian meningkat kepada bekerja fulltime di prakteknya sendiri, dan selanjutnya berkembang menjadi klinik gigi.

 

Membuat Profil Praktek Dokter Gigi

Sebelum membuat sebuah klinik, sebaiknya dibuat dulu seperti apa profil praktek gigi yang akan dibuat. Profil ini adalah gambaran seperti apa nantinya eksteriornya, interiornya, spesifikasi peralatan yang akan digunakan dan juga kira-kira gambaran segmen market mana yang akan disasar. Setelah gambaran profil selesai, selanjutnya adalah menghitung anggaran yang diperlukan untuk membuat praktek dokter gigi “impian” tersebut.

 

Artikel terkait : Dental Clinic Business Startup : Business Profiling

 

Praktek gigi menurut aturannya hanya berlaku 1 ijin praktek untuk seorang dokter gigi, jadi hanya seorang dokter gigi yang menangani pasien di sebuah praktek dokter gigi. Dengan keterbatasan fisik dan waktu pelayanan, maka kebanyakan dokter gigi seorang diri rata-rata dapat melayani 8 orang pasien per hari. Dengan 8 pasien per hari, tentunya rancangan ruang tunggunya juga tidak perlu terlalu besar, hanya cukup untuk menampung 4 sampai 5 orang pasien saja.

 

Artikel terkait : Menentukan Luas Wilayah Pemasaran Klinik Gigi

 

Menghitung Tarif

Setelah menentukan profil seperti apa praktek dokter gigi yang akan dibuat, sudah menentukan spesifikasi peralatan dan bahan yang akan digunakan, dan juga sudah menghitung biaya yang diperlukan untuk untuk membangun praktek gigi tersebut, selanjutnya adalah menghitung tarif setiap layanan yang disediakan di praktek dokter gigi tersebut.

 

 

Artikel terkait : Menentukan tarif klinik gigi

 

Tarif ini dihitung berdasarkan unit cost masing-masing layanan. Unit cost dibentuk dari biaya-biaya yang dibebankan kepada layanan tertentu. Unit cost masing-masing layanan itu berbeda tergantung dari bahan dan alat yang digunakan. Unit cost dibentuk dari biaya investasi, biaya alat, biaya bahan, sewa tempat, overhead, fee dokter dan tarif. Untuk kerapihan manajemen keuangan, walaupun dokter gigi yang praktek di tempat miliknya sendiri, perhitungan sewa tempat dan fee dokter tetap harus dimasukkan, walaupun nanti akan kembali ke dokter gigi itu sendiri.

 

Training terkait : Business Basics for Dentists

 

Menentukan Lokasi

Penentuan lokasi merupakan hal yang paling penting dalam perencanaan praktek dokter gigi. Apabila salah memilih lokasi, bisa saja dalam waktu yang lama praktek dokter gigi tersebut akan sepi dari pasien, walaupun tampilan eksterior serta fasilitas interiornya bagus. Hal ini diakibatkan karena mendirikan praktek dokter gigi di lokasi yang prospek pasiennya rendah.

 

Training terkait : Dental Clinic Business Startup

 

Pastikan lokasi itu mempunyai cukup untuk membuat ruang tunggu bagi 5 orang pasien, ruang penyimpanan dan ruang praktek. Selanjutnya perhatikan juga letak lokasi tersebut. Lokasi paling layak untuk sebuah praktek dokter gigi adalah lokasi yang berada di pinggir jalan dengan lalu lintas yang tidak terlalu cepat (jalan lingkungan) dan juga terletak diantara pemukiman penduduk dengan tempat-tempat yang dikunjungi oleh penduduk setiap harinya, bisa berupa supermarket, sekolah, pasar, terminal atau stasiun kereta. Dengan dilewati oleh banyak orang setiap hari, maka orang yang melihat praktek dokter tersebut akan memperhatikan dan mengingat bahwa ada sebuah praktek dokter gigi di lokasi tersebut.       

 

      

 

Training terkait : Dental Clinic Market Research

 

Melakukan Survey Pasar

Setelah lokasi ditetapkan, maka dilakukan survey pasar. Untuk praktek dokter gigi, bisa dilakukan servey secara mandiri. Tujuan utama survey tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada cukup pasien yang akan dapat menyerap tarif yang telah dihitung sebelumnya. Apabila pasien yang mempunyai daya beli sesuai dengan rencana itu tidak banyak, maka ada dua opsi yang bisa dilakukan. Opsi pertama adalah tetap di lokasi semula, namun dengan mengubah konsep dan spesifikasi, sehingga menghasilkan tarif yang lebih murah dan dapat diserap oleh pasar. Opsi kedua adalah, tetap menggunakan konsep semula dan tarif semula, namun memindahkan lokasinya ketempat lain yang pasarnya bisa menyerap konsep dan tarif yang direncanakan semula.

Comments powered by CComment