Sebagai pengusaha bisnis klinik gigi, dokter gigi pemilik klinik gigi juga mesti melatih dirinya untuk mempunyai “senses of business”. Pada saat dia memutuskan untuk mendirikan sebuah bisnis klinik gigi, maka saat itu pula sebenarnya dia harus mempunyai “sense of business” yang mendorong dirinya untuk membuka bisnis klinik giginya, hanya hal ini jarang disadari oleh para pemilik/pengelola klinik gigi.

Sense of business disini artinya, dia sebagai pengelola/pemilik bisnis klinik gigi, selain berkutat dengan masalah medis pasien di klinik, dia juga mempunyai “dunia lain” yang tidak lagi berkutat masalah medis pasien, tetapi lebih kepada bagaimana menjaga kelangsungan bisnis klinik giginya, bagaimana upaya meramaikan bisnis klinik giginya, bagaimana cara meningkatkan profit bisnis klinik giginya, dan bagaimana menemukan pasar untuk bisnis klinik giginya.

Artikel terkait : Analisa SWOT pada Klinik Gigi (4) : Threat

Dalam bisnis secara umum, pasar adalah segalanya. Dan juga dalam bisnis pada umumnya, pendapatan yang dihasilkan oleh customer/client/pasien dalam rentang waktu yang lama dan dengan kepastian yang tinggi, ini adalah segalanya dalam bisnis. Karena kalau sudah mendapatkan klien/customer/pasien yang seperti ini, maka pengelola klinik tidak perlu terlalu keras lagi dalam strategi mendatangkan pasien baru, tetapi lebih kepada bagaimana mempertahankan pasien-pasien yang sudah “langganan tetap” terus mengunjungi klinik giginya. Untuk itu pengelola bisnis klinik gigi harus lebih jeli mencari dan menangkap kesempatan yang ada atau dalam analisa SWOT dinamakan opportunity.

Artikel terkait : Analisa SWOT pada Klinik Gigi (2) : Weakness

Opportunity sifatnya unik, sebuah opportunity bagi sebuah klinik gigi, belum tentu menjadi opportunity bagi klinik gigi lainnya. Sebagai contoh, sebuah komplek pendidikan yang terdiri dari sekolah TK, SD, SMP dan SMA bukan menjadi opportunity bagi sebuah klinik gigi yang terletak tepat di sebelah komplek pendidikan tersebut. Karena klinik gigi ini lebih berorientasi pada layanan estetika, terbukti bahwa klinik gigi ini menyatu juga dengan salon kecantikan dan klinik perawatan kulit. Tetapi, komplek pendidikan ini menjadi sebuah opportunity bagi sebuah klinik gigi yang letaknya sekitar tiga blok dari komplek pendidikan ini. Karena klinik gigi ini mempunyai tiga buah unit gigi yang tidak terlalu mahal, dan salah satu unit giginya memang khusus untuk anak-anak. Pengelola klinik gigi ini harus dengan sigap menangkap peluang ini dengan menjalin kerjasama dengan pengelola komplek pendidikan tersebut guna mendapatkan privilege guna melayani semua siswa yang bermasalah dengan kesehatan giginya. Cara ini tentunya tidak mendapatkan profit maksimum dari setiap pasiennya, tetapi dengan jumlah pasien yang banyak dan kepastian pembayaran dari pengelola komplek pendidikan, maka ini menjadi cara yang efektif guna memaksimalkan profit klinik gigi tersebut.

 

 

Artikel terkait : Wajarkah overhead bisnis klinik gigi kita?

Kembali lagi ke analisa SWOT, yang harus dilakukan oleh kita sebagai pengelola bisnis klinik gigi adalah mengamati apa yang ada di dalam dan disekitar klinik gigi kita sebagai sebuah opportunity. Kadan hal yang sepele, tidak kita anggap sebagai sebuah opportunity, tetapi sesungguhnya itu adalah opportunity yang sebaiknya dimanfaatkan. Misalkan kita kembali ke contoh di atas, ada anak seorang perawat gigi di klinik yang bersekolah di komplek pendidikan tersebut, maka ini adalah opportunity bagi pengelola klinik gigi untuk mulai menjalin komunikasi dengan pengelola komplek pendidikan, untuk kemudian menjalin hubungan bisnis pelayanan gigi bagi semua murid, pengajar dan karyawan komplek pendidikan tersebut di klinik gigi ini. Banyak hal lainnya juga yang bisa kita anggap sebagai opportunity, hanya saja opportunity yang tidak ditindaklanjuti tidak akan memberikan manfaat apa bagi pengelola klinik gigi.

Artikel terkait : Mengelola Keuangan Klinik Gigi

Pengelola gigi mesti jeli memperhatikan peluang-peluang yang ada, meski kelihatan sepele buat orang lain. Clue bagi para pengelola klinik gigi adalah, jangan menganggap sepele pusat-pusat kumpulan orang/pengunjung seperti kawasan pabrik, kawasan perkantoran, kawasan perumahan, pusat perbelanjaan, pasar dll.

Comments powered by CComment