Seringkali kita sebagai pengelola bisnis klinik gigi tidak mengetahui penyebab berkurangnya pasien yang datang ke klinik gigi kita, atau mungkin kita tidak mengetahui kenapa pendapatan klinik gigi kita berkurang dari 3 bulan sebelumnya, padahal jumlah pasien yang datang tidak berkurang. Hal semacam ini akan sangat mengganggu pengelola klinik gigi, terlebih lagi bila pengelola klinik gigi ini adalah sang pemilik klinik gigi tersebut, dan juga masih aktif melayani pasien.

Karena untuk melacak sebab-sebab berkurangnya pasien atau berkurangnya pendapatan itu, perlu menelusuri laporan keuangan dan laporan operasional beberapa bulan belakangan. Celakanya, kalau laporan semacam ini pun tidak tersedia, maka makin rumit pekerjaan yang harus dilakukan pengelola klinik gigi ini untuk kembali membuat bisnis klinik giginya memberikan keuntungan yang diinginkan.

Artikel terkait : Analisa SWOT pada Klinik Gigi (1) : Strength

Dengan membuat analisa SWOT, khususnya menganalisa weakness (kelemahan), maka pengelola klinik gigi akan secara jelas mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang dimiliki oleh klinik giginya, dan dengan mengetahui kelemahan-kelemahan ini, maka akan lebih jelas bagi pengelola klinik gigi tersebut untuk menyusun strategi-strategi apa yang harus dilakukan guna mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada klinik gigi nya.

 

 

Sebagai sebuah contoh, sebuah klinik gigi yang berlokasi dipinggir jalan yang tidak terlalu ramai, cukup banyak didatangi oleh pasien-pasien. Klinik gigi ini terletak di komplek ruko yang belum terlalu ramai. Para pasien dengan nyaman bisa memarkir mobilnya di depan ruko-ruko yang belum ada penghuninya. Namun belakangan, dengan bertambah ramainya ruko yang dibuka, maka ruko-ruko itu juga memiliki slot parkir khusus yang diperuntukan bagi para pelanggannya. Lama kelamaan pasien-pasien klinik gigi kita ini semakin berkurang, karena kebanyakan kesulitan untuk memarkir kendaraannya.

Artikel terkait : Wajarkah overhead bisnis klinik gigi kita?

Tanpa ada penelitian yang cukup dalam, maka pengelola klinik akan kesulitan mendapatkan penyebab berkurangnya pasien yang datang ke klinik giginya. Karena yang dia ketahui bahwa, tidak ada pengurangan kualitas pelayanan medis maupun non-medis di kliniknya, tidak ada juga ada laporan pasien-pasien yang tidak puas dengan pelayanan para dokter gigi di klinik giginya. Dengan keadaan seperti ini akan sangat sulit bagi pengelola klinik gigi ini untuk menyadari bahwa masalah terletak di kekurangannya lahan parkir bagi pasien-pasiennya.

Namun, apabila pengelola klinik tersebut melakukan analisa SWOT sejak awal, maka semestinya dia bisa mengidentifikasi bahwa disaat semua ruko sudah terisi, klinik giginya mempunyai kelemahan akan kekurangan lahan parkir bagi pasiennya. Dan juga, pengelola klinik gigi juga bisa mengidentifikasi bahwa di seberang jalan terdapat sebuah pusat perbelanjaan yang mempunyai lahan parkir yang cukup besar. Maka dengan analisa SWOT juga, pemilik klinik gigi ini akan dapat mengkombinasikan antara kelemahan dan kekuatan yang dia punya menjadi sebuah produk layanan yang membuat pasien-pasiennya lebih senang terhadap layanan klinik gigi tersebut.

 

 

Artikel terkait : Analisa SWOT pada Klinik Gigi (3) : Opportunity

Misalnya bisa saja pengelola klinik gigi tersebut melakukan kerjasama dengan pengelola parkir di pusat perbelanjaan di seberang jalan untuk mengalokasikan beberapa slot untuk pasien-pasien klinik giginya. Dan pasien-pasien tidak perlu repot-repot untuk memarkir kendaraannya di pusat perbelanjaan tersebut, karena pengelola klinik gigi tersebut menyediakan pelayanan valet parking gratis, khusus untuk pasien-pasien kliniknya. Dengan melakukan hal seperti ini, maka pengelola klinik gigi tersebut berhasil mengubah sebuah kelemahan menjadi sebuah kelebihan klinik giginya dibandingkan dengan klinik-klinik gigi lainnya. Bisa saja ini akan menjadi sebuah unique selling proposition (USP), yaitu sebuah layanan yang kita miliki, dan menjadi ciri khas klinik gigi kita, yang tidak dimiliki oleh klinik gigi lainnya.

Dalam membuat daftar kelemahan, bisa pengelola klinik mendapatkan masukan dari internal maupun eksternal. Di internal bisa mendapat masukan dari pemilik klinik, terutama masalah modal kerja dan target profit. Dari kolega-kolega dokter gigi yang praktek di klinik gigi tersebut dan juga perawat-perawat bisa mendapatkan informasi kelemahan-kelemahan di fasilitas medis. Dari karyawan-karyawan bisa mendapatkan informasi mengenai masalah fasilitas-fasilitas non-medis. Dan juga tidak kalah pentingnya kita bisa bertanya kepada para pasien mengenai usulan-usulan atau keluhan-keluhan mereka terhadap layanan di klinik gigi kita.

Artikel terkait : Business Plan Klinik Gigi

Kita harus sadar bahwa pelayanan klinik gigi ini adalah bisnis jasa, bukan bisnis barang. Jadi apabila kita tidak bisa mendapatkan kepuasan pasien, maka dengan sangat gampang pasien beralih ke klinik lain yang bisa memberikan pelayanan yang lebih memuaskan. Kita tentunya pernah mendengar ada keluarga yang turun temurun langganan tukang jahit, atau langganan salon potong rambut, atau juga langganan dokter umum. Semua bisa terjadi karena mereka puas dengan layanan jasa yang diberikan oleh penyedia jasa tersebut.

Daftar kelemahan bisa saja :

  • Kekuarangan modal kerja

  • Kekuarang tenaga medis yang terampil

  • Kekurangan lahan parkir

  • Sepi nya pasien

  • dll

Semua ini akan bisa diatasi dengan mengkombinasikan dengan daftar kelebihan (strength) yang ada di analisa SWOT.

Artikel terkait : Siklus Bisnis

Comments powered by CComment