Beberapa pengelola klinik gigi merasakan bahwa beban overhead yang ditanggung oleh klinik giginya semakin berat. Sebaliknya pendapatan klinik semakin menurun. Ini adalah dua masalah yang berbeda tetapi dampaknya berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Overhead tidak akan bertambah apabila tidak ada item-item baru yang ditambahkan ke dalam komponen overhead. Dan penurunan pendapatan klinik tidak akan terjadi apabila tidak ada penurunan jumlah pasien yang datang ke klinik gigi kita.

Dua hal yang berbeda, tetapi apabila terjadi penurunan jumlah pasien, maka pemasukan klinik gigi mengalami penurunan, sementara pemasukan klinik gigi inilah yang harus menutupi biaya overhead yang jumlahnya tetap setiap bulannya, maka efeknya adalah overhead terasa semakin berat.

 

 

Artikel terkait : Mengelola Keuangan Klinik Gigi

Dalam manajemen keuangan klinik gigi, overhead adalah biaya-biaya tetap (fix cost) yang harus dikeluarkan oleh pengelola klinik gigi setiap bulannya guna kebutuhan biaya operasional klinik gigi. Biaya-biaya tetap itu antara lain; gaji pegawai, biaya listrik, biaya telepon, biaya sewa tempat, biaya service gedung dll. Disamping biaya-biaya tetap, ada juga biaya-biaya tidak tetap (variable cost) yang harus dikeluarkan oleh pengelola klinik gigi untuk keperluan operasional klinik gigi. Pada dasarnya variable cost tidak perpengaruh terhadap besarnya fix cost (overhead), karena variable cost ini melekat kepada jasa layanan klinik gigi terhadap pasien. Semakin banyak pasien yang dilayani, maka semakin banyak juga variable cost yang harus dikeuarkan, namun juga akan semakin besar pemasukan klinik gigi dari tarif layanan yang dibayarkan oleh pasien. Variable cost ini seperti; biaya jasa dokter, biaya bahan-bahan habis pakai, dan biaya peralatan khusus untuk layanan itu.

 

 

Apakah overhead saya terlalu tinggi?

Apabila pada akhir bulan, jumlah pemasukan klinik gigi kita dikurangi dengan overhead dan variable cost, hanya menyisakan sedikit saja margin keuntungan (katakan hanya 5%) dari seluruh pemasukan, maka bisa dikatakan overhead kita terlalu tinggi. Karena menurut kacamata bisnis, untuk mendapatkan keuntungan 5% dari modal, banyak bisnis lain yang bisa dilakukan, dan lebih simple dari mengelola klinik gigi.

Artikel terkait : Analisa SWOT pada Klinik Gigi (1) : Strength

Bagaimana mengatasi overhead yang tinggi?

Pertama yang harus dilakukan adalah kita harus menyisir item-item yang membentuk biaya overhead itu sendiri, apakah kita sudah wajar dalam menentukannya. Dalam menentukan besaran overhead, pengelola klinik gigi dihadapkan kepada beberapa hal yang sudah baku. Misalkan dua klinik gigi yang sama besar, dengan jumlah pegawai yang sama banyak, dengan harga sewa yang juga sama, maka bisa kita katakan bahwa overhead kedua klinik ini mempunyai overhead yang sama, Namun yang membedakan kedua klinik ini adalah, klinik yang satu keuntungannya tipis karena pasiennya tidak banyak, sedangkan klinik yang satu lagi keuntungannya lebih banyak karena pasien yang datang lebih banyak. Apabila ini terjadi maka lakukan normalisasi atas item-item penyusun overhead pada klinik gigi yang sepi pasien.

Kedua, yang harus dilakukan terhadap overhead yang tinggi adalah melakukan review terhadap kinerja klinik gigi kita. Apakah pegawai-pegawai klinik yang sepi sudah sama kinerjanya dengan pegawai-pegawai pada klinik gigi yang ramai. Apakah strategi pemasaran klinik gigi yang sepi sudah sama dahsyatnya dengan klinik gigi yang ramai. Dan juga apakah tarif yang ditetapkan pada klinik gigi yang sepi sudah dihitung dengan tepat sehingga tidak terasa mahal bagi pasien yang menyebabkan sepinya pasien, namun juga tidak terlalu murah sehingga menyebabkan tidak bisa menutup biaya operasional klinik gigi yang sepi.

Artikel terkait : Kesalahan yang Sering Terjadi pada Reception Klinik Gigi

Comments powered by CComment