Treatment plan adalah sebuah rencana treatment yang disarankan oleh klinik gigi kepada pasien atas masalah gigi yang dialami oleh pasien pada saat pasien tersebut menjalani treatment assessment. Treatmen assessment dilakukan oleh seorang dokter gigi senior dengan pengalaman yang mencukupi untuk melakukan assessment terhadap masalah gigi yang dialami oleh pasien. Biasanya dokter gigi yang melakukan assessment disebut dengan treatment coordinator, karena nanti dokter gigi tersebut yang akan memberikan treatment plan kepada pasien dan juga dokter siapa yang akan melakukan treatment tersebut.

 

Apa perlunya treatment plan?

Seorang pasien baru yang datang ke klinik gigi, dia belum punya riwayat pemeriksaan gigi di klinik tersebut dan mungkin juga dia sebelumnya jarang ke dokter gigi. Dengan mendapatkan treatment assessment di klinik gigi, maka oleh dokter gigi yang melakukan assessment, pasien tersebut akan diberitahukan "peta" keadaan kesehatan mulut dan gigi pasien tersebut. Peta ini berisi apa saja masalah yang ada pada gigi pasien, sekaligus diberikan saran serta tahapan untuk menyelesaikan masalah gigi pasien tersebut.

 

Artikel terkait : Treatment Coordinator

 

Pada treatment plan itu disebutkan treatment yang urgent untuk dilakukan segera kepada pasien, dan juga ada treatment yang tidak urgent. Misalnya perlunya ada perawatan saluran akar, dimana dalam waktu dekat harus dilakukan kepada pasien. Ada juga yang sifatnya tidak urgent (dapat dilakukan di waktu yang akan datang) seperti pencabutan gigi bungsu, scalling dan pembuatan gigi palsu guna menutup gigi yang sudah hilang.

 

 

Klinik gigi yang baik, akan memberikan treatment plan beserta juga tarif layanan pada setiap treatment yang disarankan kepada pasien. Sehingga untuk treatment-tretment yang tidak urgent, pasien bisa memilih treatment apa dulu yang akan dia lakukan dengan pertimbangan waktu dan biaya.

 

Artikel terkait : Kesalahan yang Sering Terjadi pada Reception Klinik Gigi

 

Pasien nyaman dengan treatment yang dia kenal

Pasien pada umumnya awam terhadap kesehatan gigi dan mulutnya. Nama-nama treatment yang ada pada treatment plan juga kemungkinan baru dia dengar saat di klinik tersebut. Untuk treatment-treatment yang dia kenal, maka kemungkinan besar pasien akan melakukannya. Namun untuk treatment yang dia tidak kenal maka akan ada resistensi pada pasien untuk melakukannya.

 

 

Untuk itu menjadi tanggung jawab treatment coordinator untuk mengedukasi pasien tersebut dengan menjelaskan secara gamblang kepada pasien setiap treatment yang ada pada treatment plan.

 

Prinsip value for money

Dalam menyelesaikan permasalahan gigi, satu kasus dapat diselesaikan dengan lebih dari satu pilihan treatment, dan semuanya mempunyai karakteristik yang berbeda dan juga biaya yang berbeda. Seperti mengatasi gigi yang sudah tanggal, bisa diatasi dengan pembuatan gigi palsu dan juga bisa diatasi dengan implant. Gigi palsu sendiri juga banyak macamnya, bisa dengan partial denture, bisa juga dengan bridge. Dan partial denture pun masih banyak lagi modelnya. Ini semua tidak dapat dimengerti oleh kebanyakan pasien.

 

Artikel terkait : Menentukan Pasien Ideal pada Klinik Gigi

 

Untuk itu, treatment coordinator on behalf of patient, dia akan menyarankan treatment yang paling mendekati yang bisa menyelesaikan masalah pada pasiennya dengan biaya yang paling ekonomis bagi pasien tersebut. Karena kalau pada akhirnya dia tahu bahwa treatment yang diberikan kepadanya bukan yang paling ekonomis, maka ini akan membuat pasien tersebut akan meninggalkan klinik gigi tersebut, mencari klinik gigi lain yang lebih bisa memberikan layanan value for money.

Comments powered by CComment