Banyak orang beranggapan bahwa business profile itu seperti company profile, sebuah dokumen yang menerangkan mengenai profil sebuah perusahaan. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun business profile yang akan dibahas disini adalah business profile sebagai sebuah pengetahuan mengenai profil/aturan main dari sebuah bisnis.

Business profile ini banyak digunakan oleh para pengusaha ketika akan memasuki sebuah bisnis yang baru. Business profile juga digunakan oleh para account executive dan komite kredit di perbankan guna menilai tingkat resiko dari kredit yang akan dikucurkan ke nasabah dari binis tertentu.

Bisnis profile berisi uraian lengkap mengenai aturan main dari sebuah bisnis, yaitu:

  1. Regulasi. Ini menerangkan peraturan-peraturan yang terkait dengan bisnis yang akan dimasuki. Regulasi juga menerangkan perijinan-perijinan apa yang diperlukan dalam menjalan bisnis tersebut

  2. Bisnis proses, yang menerangkan bagaimana modal yang dikeluarkan digunakan untuk keperluan operasional dan kemudian menghasilkan profit.

  3. Pohon industri, yang menerangkan industri-industri yang terkait dengan bisnis yang sedang dibahas.

  4. Rule of thumb, ini menerangkan kebiasaan-kebiasaan non formal yang berlaku pada sebuah bisnis. Misalkan untuk bisnis konstruksi, rule of thumb untuk margin yang akan didapat dari sebuah proyek konstruksi adalah antara 7% s/d 10% nilai kontrak.

  5. Break even point, adalah lamanya pengembalian modal. Dengan mengetahui ini, maka seorang yang akan memasuki sebuah bisnis akan mengetahui berapa lama modalnya akan kembali, dan dia akan memutuskan kenyamanannya mengelola bisnis dengan lamanya tingkat BEP di bisnis tersebut.

  6. Success story. Business profile akan menyajikan contoh pengelolaan bisnis yang telah sukses berdasarkan skala bisnis yang akan dimasuki oleh seorang pengusaha.

  7. Aspek keuangan. Business profile menyajikan contoh perhitungan keuangan yang digunakan untuk membangun dan menjalankan sebuah bisnis. Bagian keuangan akan menerangkan berapa modal yang diperlukan untuk membangun sebuah bisnis tersebut, dan juga menerangkan secara rinci penggunaan keuangan untuk operasional.

  8. Operasional. Menerangkan mengenai struktur organisasi manajemen pengelolaan sebuah bisnis dengan tugas-tugasnya.

  9. Manajemen resiko. Ini akan menerangkan resiko-resiko yang mungkin muncul pada bisnis yang sedang dibahas.

 

Artikel terkait : Due Diligence Klinik Gigi 

 

 

Dengan mengetahui business profile, maka seorang pengusaha akan bisa memutuskan apakah dia cocok dengan profil sebuah bisnis yang dia masuki. Misalkan seorang pengusaha hanya akan menjalankan bisnis dengan BEP maksimal 2 tahun, maka dia tidak akan masuk ke bisnis yang BEP nya diatas 2 tahun. Ini akan bisa diketahui dari mempelajari business profile sebuah bisnis yang akan dimasukinya.

Business profile adalah tahap awal bagi seorang pengusaha untuk menentukan dia cocok atau tidak dengan sebuah bisnis yang akan dimasuki. Tahap selanjutnya adalah menentukan dimanakah bisnis tersebut akan dibuat. Karena salah meletakan lokasi, maka bisa saja perhitungan keuntungan menjadi meleset. Untuk itu yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha adalah membuat studi kelayakan (feasibility studi). Feasibility study (FS) dibuat untuk mengetahui apakah sebuah bisnis tertentu yang akan dibangun di lokasi tertentu adalah layak bagi si pengusaha. Pembahasan FS ini akan kita bahasa pada artikel selanjutnya.

 

 

Artikel terkait : Feasibility Study

Comments powered by CComment